Advertisement Block

Kamis, 24 Februari 2011

P A U L U S atau S A U L

Membicarakan agama Kristen dewasa ini perlulah rasanya lebih dahulu mengetahui dan mengenal pendirinya, serta peletak dasar-dasarnya dan penulis aturan-aturannya, yaitu Saul yang kemudian dinamai Paulus seperti yang dikatakan bahwa “Dialah sebenarnya pendiri agama Kristen”.

Nama aslinya adalah Saul, lahir di Tarsus (Turki) kira-kira 2 Thn sebelum Masehi. Saat itu di kota Tarsus terdapat sebuah perguruan Yunani, sejumlah Kuil dewa-dewi, gedung komedi, dan tempat-tempat hiburan lainnya yang sangat digemari oleh orang-orang Yunani. sejak muda Paulus sangat tertarik dengan kebudayaan Yunani terutama Filsafatnya. Pada dirinya terkumpul dua pengaruh, hukum Taurat dan Filsafat Yunani.

Paulus bukanlah orang Betlehem (kota kelahiran Yesus) atau orang sekte Nazarette dan bukan pula orang yerussalem. Ia tidak pernah berhubungan dengan lingkungan yesus dan ia bertindak sangat kejam sekali kepada mereka.

Paulus menyatakan dirinya sebagai Rasul Yesus. Dia menemui para Murid Yesus, mengetahui kelebihan, kelemahan dan kekuatan pengaruhnya. Dia memulai rencananya dengan menyebarkan ajaran-ajarannya kepada orang-orang non Yahudi. Karena merasa mendapat kemajuan, dia mencurahkan seluruh kemampuannya dan berhasil mendapatkan pengikut dalam jumlah besar. Ia memasukan ide-ide filsafat Yunani dalam ajaran Yesus yang di dapatnya dari murid Yesus.

Ajaran Yesus (Isa a.s) adalah khusus hanya untuk Bani Israel, hal ini di sebutkan dalam Al Qur’an.

Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata:”Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhamad).” Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. mereka berkata:”Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. As-Shaff:6)

Dan juga dalam Bibel disebutkan dengan jelas sekali bahwa misi Yesus hanya untuk Bani Israel. Matius 10:5-6.

Lukas berkata tentang Saul dalam Kisah Rasul-Rasul,

“Saul rela orang-orang kristen dibunuh, ia menyerbu gereja, memasuki rumah-rumah dengan menarik laki-laki dan perempuanserta menjebloskan mereka ke dalam penjara, dan selalu ia meniupkan ancaman dan pembunuhan atas diri murid-murid Tuhan.”

Kekejaman-kekejaman berlangsung terus, yang menjadi korban kekejaman itu ialah Yesus sendiri hingga Yesus sendiri tidak ada lagi, ditimpahkan kepada pengikut-pengikutnya dan sahabat-sahabatnya. Inilah yang menyebabkan hancurnya agama Kristen, “Setelah Yesus di salib, habislah pengikut-pengikutnya, hilanglah ajarannya dan tidak adalagi seorang yang mendengar seruan dan ajarannya”. Di dalam keadaan gelap gulita itu, Paulus memasuki agama Kristen, bahkan ia mengatakan ialah satu-satunya orang yang dapat dipercaya mengenai agama kristen yang benar.

Demikianlah Paulus memasuki agama Kristen, serta menjadi guru dalam agama ini. Dengan cara yang demikian, sempurnalah apa yang di percayai oleh satu kaum dan oleh kaum lain.

Bagaimanakah Saul mempelajari agama Kristen? dan Saul menjawab:” Saya beritahukan kepada saudara-saudara bahwa Injil yang saya Tabliqkan itu tidaklah menurut perhitungan manusia sebab saya tidak menerimanya dari manusia dan saya tidaklah diajar, melainkan adalah Ilham langsung dari Yesus Al-Masih.”

Kesimpulan yang nyata ialah bahwa sumber-sumber agama Kristen yang ada sekarang ini, semua atau sebagian besar berasal dari karya Paulus atau karya-karya pengikutnya. Dan sebagian kecil dari sumber-sumber lain dan itupun sudah dikotori oleh tangan pengacau. Dengan demikian, maka Paulus tidak hanya meletakkan prinsip-prinsip agama Kristen dan upacara-upacaranya, melainkan juga ia telah meletakkan peraturan-peraturan untuk orang-orang Kristen supaya mereka berpedoman kepadanya dalam kehidupan mereka. Pauluslah yang mewasiatkan upacara puji-pujian, nyanyian-nyanyian rohani, khotbah dan ritus seperti yang terjadi digereja-gereja.

Permusuhan Paulus dengan agama Kristen itulah yang mendesaknya yang memasukkannya kedalam agama tersebut dan lalu memeranginya dengan senjata baru yang meruntuhkan dari dalam dengan merusak lambang-lambang dan menghapus corak-corak agama tersebut. Dia memasuki agama ini pada lahirnya hanyalah untuk dipergunakan sebagai senjata penikam. Injil Yesus yang telah hilang dalam pergolakan, oleh karena itu tidak ada yang melindungi agama Kristen dari pukulan-pukulan yang kejam yang di tujukan kepadanya oleh musuh-musuhnya dari dalam dan dari luar. Oleh karena itu robohlah agama Kristen Yesus dan berdirilah di atas reruntuhan itu agama Kristen Paulus.

Berbahagilah kita Umat Islam yang mempunyai kitab Al Qur’an yang terjaga kemurniannya sepanjang masa, tidak ada yang dapat menirunya atau menyamainya. selain umat Islam sendiri yang menjaganya akan tetapi Allah SWT telah menjamin atas pemeliharaannya.

“Sesungguhnya Kami menurunkan dzikir (Al Qur’an) ini dan Kamilah yang benar-benar sebagai pemeliharanya (Al- Hijr:9)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger